Podcast Aksi Nyata: Kasus Diabetes Anak Meningkat 70 Kali Lipat, Kenali Gejalanya Sejak Dini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPD Kartini Perindo Jakarta Utara, Komala Dewi yang juga bergerak di bidang sosialisasi di bidang kesehatan menghimbau agar para orangtua melakukan pengawasan ketat terhadap pola makan anak.
Terlebih, saat ini penyakit diabetes melitus (DM) pada anak di Indonesia tengah menjadi sorotan publik, lantaran terjadi peningkatan kasus sampai 70 kali lipat.
Bahkan, berdasarkan data yang dilaporkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jakarta dan Surabaya menjadi salah satu Kota paling tinggi penderita diabetesnya.
Ia menilai, anak-anak merupakan golongan yang rentan terkena diabetes mengingat mereka kerap jajan sembarangan jika tidak dalam pengawasan orangtua.
“Gampang banget (anak kena diabetes). Saat ini pola hidup sehat sih (faktornya). Sama pengawasan dari orangtua. Sekarang ini kan anak-anak kaya misalnya jajan apa aja, jadi pola hidup sehat dan itu yang kadang-kadang lepas kendali dari pengawasan orangtua,” ujar Komala Dewi, dalam Podcast Aksi Nyata, di Youtube Partai Perindo, Senin, (17/4/2023).
Dewi juga menjelaskan, orang tua juga harus aware untuk mengetahui secara dini beberapa gejala atau ciri-ciri sederhana pada anak yang terkena diabetes. Bukan hanya dari berat badan anak, namun juga dari pola makannya.
“Jadi nggak harus bobotnya yang besar. Jadi misalkan dia sering haus, bahkan ada yang perlu curiga dalam tanda kutip, kok anak ini makannya banyak ya. Tapi kok berat badannya makin menurun ya. Terus kok dia sering pipis ya,” tuturnya.
“Nggak ada bedanya sih dengan yang dewasa ya. Cuma bedanya kalau anak itu kan butuh pengawasan dari orangtua. Kalau yang dewasa kan hanya butuh kesadaran dari diri kita,” lanjutnya.
Dewi juga menambahkan, salah satu gejala paling simpel bahwa anak berpotensi terkena diabetes adalah terkait faktor kegemukan yang tidak wajar.
“Faktor kegemukan anak yang tiba-tiba. Maksudnya kok anak saya gemuk banget. Gemuknya beda ya, kalau gemuk sehat sama gemuk sakit,” terangnya.
“Kita bisa lihat ya dengan kacamata telanjang juga kita bisa lihat. Sama anak yang sering buang air kecil. Itu juga bisa terlihat,” imbuhnya.
Lihat Juga: Program Ganjar-Mahfud Atasi Stunting Tepat Sasaran, Sekjen DPP Kartini Perindo: Lebih Membangun
Terlebih, saat ini penyakit diabetes melitus (DM) pada anak di Indonesia tengah menjadi sorotan publik, lantaran terjadi peningkatan kasus sampai 70 kali lipat.
Bahkan, berdasarkan data yang dilaporkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jakarta dan Surabaya menjadi salah satu Kota paling tinggi penderita diabetesnya.
Ia menilai, anak-anak merupakan golongan yang rentan terkena diabetes mengingat mereka kerap jajan sembarangan jika tidak dalam pengawasan orangtua.
“Gampang banget (anak kena diabetes). Saat ini pola hidup sehat sih (faktornya). Sama pengawasan dari orangtua. Sekarang ini kan anak-anak kaya misalnya jajan apa aja, jadi pola hidup sehat dan itu yang kadang-kadang lepas kendali dari pengawasan orangtua,” ujar Komala Dewi, dalam Podcast Aksi Nyata, di Youtube Partai Perindo, Senin, (17/4/2023).
Dewi juga menjelaskan, orang tua juga harus aware untuk mengetahui secara dini beberapa gejala atau ciri-ciri sederhana pada anak yang terkena diabetes. Bukan hanya dari berat badan anak, namun juga dari pola makannya.
“Jadi nggak harus bobotnya yang besar. Jadi misalkan dia sering haus, bahkan ada yang perlu curiga dalam tanda kutip, kok anak ini makannya banyak ya. Tapi kok berat badannya makin menurun ya. Terus kok dia sering pipis ya,” tuturnya.
“Nggak ada bedanya sih dengan yang dewasa ya. Cuma bedanya kalau anak itu kan butuh pengawasan dari orangtua. Kalau yang dewasa kan hanya butuh kesadaran dari diri kita,” lanjutnya.
Dewi juga menambahkan, salah satu gejala paling simpel bahwa anak berpotensi terkena diabetes adalah terkait faktor kegemukan yang tidak wajar.
“Faktor kegemukan anak yang tiba-tiba. Maksudnya kok anak saya gemuk banget. Gemuknya beda ya, kalau gemuk sehat sama gemuk sakit,” terangnya.
“Kita bisa lihat ya dengan kacamata telanjang juga kita bisa lihat. Sama anak yang sering buang air kecil. Itu juga bisa terlihat,” imbuhnya.
Lihat Juga: Program Ganjar-Mahfud Atasi Stunting Tepat Sasaran, Sekjen DPP Kartini Perindo: Lebih Membangun
(hri)